Di tengah gerahnya cuaca panas dan kering yang melanda daerah saya rasanya malas dan sulit sekali saya berkonsentrasi mencoba menulis cerita mengenai sedikit pengalaman berkebun saya.
Begitu saya cicipi, saya semakin saya senang lagi karena rasanya enak.. lebih enak daripada kol yang biasa saya makan.
Selain ditumis, karena rasa brussel sprout yang netral bagi lidah jadi bisa dimasukkan ke dalam berbagai menu masakan.
Termasuk sup, salad sayuran dan lainnya.
Nah kebetulan saya sempat merekam saat panen brusselsprout.
Yang penasaran bisa langsung dilihat di video berikut ya
Oh ya, satu tips dari yang saya baca di website berkebun luar negeri bahwa salahsatu cara agar sproutnya besar besar adalah memotong ujung / pucuk tanaman brussel sprout agar tanamannya lebih berkonsentrasi mengerahkan energinya untuk membesarkan sproutnya yang telah ada dibanding terus tumbuh tinggi.
Juga bahwa semakin besar dan kokoh batang tanaman berpengaruh juga pada ukuran sproutnya.
Tapi saat ada waktu luang agak panjang, sayang sekali kalau kisah ini hanya berlalu begitu saja tanpa ditulis dan dibagikan.
Paling tidak sebagai salahsatu pengingat saya saat saya tua nanti kalau saya pernah memiliki kebun dan memiliki catatan mengenai apa saja yang saya tanam dan bagaimana hasilnya di kebun saya.
Lebih syukur lagi kalau tulisan saya ini berguna bagi yang membacanya.
Sesuai judulnya, tulisan ini tentu mengenai pengalaman saya menanam brussel sprout dari biji atau benih.
Bagi yang belum mengetahui apa itu brussel sprout, kita berkenalan dulu sedikit ya dengan dia.
Brussel sprout adalah sejenis tanaman yang termasuk kedalam keluarga kol / kubis (brassica oleracea).
Karena populer di daerah Brussel di negara Belgia makanya disebut brussel sprout. Berbeda dengan kol yang biasa kita kenal yang pucuknya membentuk kepala besar. Yang mana bagian inilah yang dipanen dan dikonsumsi. Pada brussel sprout bagian yang dipanen adalah kepala mini (sprout) yang mirip dengan miniatur kepala kol / kubis yang bermunculan di sepanjang batangnya.
Unik dan lucu kan ?
Sepertinya juga praktis saat penyimpanan dan pengolahannya dibanding menyimpan kol biasa karena ukurannya yang kecil.
Brussel sprout seperti halnya sayuran lain, rendah kalori tapi kaya dengan vitamin.
Menjadi alasan kuat saya untuk mencoba menanamnya.
Tunggu dulu, tunggu dulu... baca punya baca ternyata brussel sprout (seperti halnya keluarga kubis-kubisan) suka dan tumbuh optimal pada suhu 15 - 18 celcius yang mana mungkin sampai akhir jaman tidak akan terjadi di daerah saya yang merupakan dataran rendah tropis.
Meskipun batas toleransi suhunya sampai 24 celcius toh masih diluar batas suhu daerah saya yang siang hari paling rendah 28 celcius. Itu juga saat hujan. Saat cerah pasti 30 celcius keatas.
Menyerah ? Tidak.. tidak...
Ada sedikit rasa pesimis sih pasti iya hehe...
Ada sedikit rasa pesimis sih pasti iya hehe...
Untung saja di jaman milenial begini para pemulia tanaman juga tidak mau ketinggalan jaman dan mencoba berinovasi dengan menciptakan benih dan bibit tanaman yang diharapkan lebih toleran terhadap cuaca dan hama penyakit.
Sudah pernah dengarkan bahwa ada benih kol / kubis yang bisa ditanam di dataran rendah ?
Jadi mungkinkah ada benih brussel sprout yang toleran dengan kondisi iklim di daerah saya ?
Karena tidak ada informasi yang bisa saya dapatkan, akhirnya lagu lama berjudul "tekad" (sebenarnya lebih cocok berjudul "nekat" tapi judul pertama lebih ramah di telinga) kembali lagi saya mainkan.
Entah bagaimana hasilnya nanti, biarlah brussel sproutnya yang menjawabnya.
Ok, semai menyemai berjalan lancar. Menyemai 2 biji benih dan tumbuh keduanya. Cara menyemainya sama saja dengan menyemai biji benih keluarga kubis pada umumnya. Demikian juga dengan pemindahan ke wadah tanam akhirnya berjalan baik. Mereka tampak tumbuh segar dan sehat. Tingkat harapan saya sempat naik.
Senang juga kalau melihat bentuk daunnya yang agak membulat dan melengkung seperti mangkuk.
Senang juga kalau melihat bentuk daunnya yang agak membulat dan melengkung seperti mangkuk.
Lalu musim hujan berakhir dan tibalah musim pancaroba. Karena seringnya cuaca pagi cerah dan panas hingga lewat tengah hari tapi sore dan malam hujan. Dan kecemasan akan mereka gagal karena kepanasan atau justru roboh dan rusak terkena hujan deras membuat saya memindahkan mereka ke bawah pohon mangga bersebelahan dengan tanaman brokoli.
Di lokasi yang baru sepertinya menjadi dilema bagi pertumbuhan mereka. Membuat tingkat harapan saya turun ke batas garis pasrah.
Memang mereka sudah tidak terlalu kepanasan lagi tapi terlihat mereka juga seperti kekurangan sinar matahari. Gejala seperti batang letoy dan mulai tumbuh kurus meliuk di perparah dengan sedikitnya saya media tanam yang saya berikan.
Maklum karena hitung-hitungan 50 - 50, yaitu 50 gagal dan 50 gagal total membuat saya kurang maksimal memberikan perhatian.
Apalagi selalu ada banyak tanaman lain yang juga menyita perhatian saya. Terutama cabe dan tomat yang sepertinya semua hama tanaman di alam ini tertarik untuk menyerangnya huhu...
Akhirnya datang juga awal musim kemarau. Saya semakin sibuk dan tanaman brussel sprout serta tanaman lainnya hanya mendapatkan penyiraman oleh pak suami tercinta setiap awal pagi hari begitu matahari terbit. Sambil dia berolahraga sedikit dan menikmati udara pagi.
Hingga suatu pagi saya ikut menyempatkan diri untuk melihat keadaan tanaman saya. Beberapa membuat saya sedih dan beberapa membuat saya senang dan tak disangka diantara yang membuat senang adalah brussel sprout.. !!
Betapa tidak.., saya dulu pernah membaca tentang keluhan pekebun di negara 4 musim bahwa tanaman brussel sproutnya sama sekali tidak menghasilkan sprout (kepala). Saat itu makin pesimislah saya padahal semaian brussel sprout baru saja tumbuh, masa harus saya bunuh.
Tapi ternyata alhamdulillah tanaman brussel sprout milik saya menumbuhkan kepala - kepala kecil di batangnya. Mulai dari batang terbawah hingga keatas. Rasanya saya mau melompat dan menari di kebun kalau saja saya tidak cepat sadar usia hihi...
Lagipula saya juga sadar kalau sprout (kepala) pada brussel sprout saya ukurannya lebih mini dibandingkan dengan yang seharusnya.
Sprout pada batang tanamannya
Yang biasanya dan seharusnya seukuran bola bekel hingga bola pingpong di kebun saya hanya seukuran kelereng. Berbentuk lonjong pula, bahkan yang dibatang terbawah mulai terbuka.
Semakin panas suhu udara di kebun, semakin longgar dan membuka pula sproutnya.
Ditengah senangnya hati timbul dugaan bagaimana rasanya ? Karena biasanya meskipun tanaman bisa menyesuaikan diri di bukan tempat dan kondisi tumbuh idealnya tapi biasanya terpengaruh pada tampilan, warna dan rasanya.
Jangan - jangan tidak enak atau pahit rasanya ini brussel sprout.. hiks..
Daripada galau terus saya coba petik beberapa dan saya cuci dan bismillah.. saya gigit sedikit, kunyah perlahan dan hei... mirip seperti rasa daun kol (ya iyalah kan masih satu keluarga kami.. begitu mungkin komentar brussel sproutnya).
Penuh semangat saya bawa ke dapur sampai hampir-hampir tersepak kucing saya yang kenapa juga saat itu tiba-tiba melintas mengejar belalang.
Di dapur saya cincang 1 siung bawang putih dan tumis dengan sedikit minyak goreng.
Setelah bawang mulai harum saya masukkan brussel sprout. Aduk aduk, beri garam sedikit dan aduk-aduk lagi. Lalu saya matikan kompor.
Sambil menunggu agak dingin saya baru sadar kalau warna brussel sproutnya semakin gelap sehingga terlihat segar dan cantik. Senang mata melihatnya.
Begitu saya cicipi, saya semakin saya senang lagi karena rasanya enak.. lebih enak daripada kol yang biasa saya makan.
Saya minta suami mencicipi juga katanya enak padahal suami bukan penggemar kol yang ditumis.
Selain ditumis, karena rasa brussel sprout yang netral bagi lidah jadi bisa dimasukkan ke dalam berbagai menu masakan.
Termasuk sup, salad sayuran dan lainnya.
Sup ayam brussel sprout |
Kesimpulan saya mengenai menanam brussel sprout di dataran rendah tropis adalah positif bisa.
Dengan catatan, jenis atau varietasnya yang mempunyai adaptasi dan toleran yang lebih kuat dengan iklim tropis.
Serta dibantu dengan tambahan penyesuaian khusus seperti tanam ditempat yang setengah teduh atau pemberian jaring peneduh. Tidak kalah penting juga perlu pengairan teratur dan media tanam yang subur. Seperti halnya tanaman kubis lainnya.
Nah kebetulan saya sempat merekam saat panen brusselsprout.
Yang penasaran bisa langsung dilihat di video berikut ya
Oh ya, satu tips dari yang saya baca di website berkebun luar negeri bahwa salahsatu cara agar sproutnya besar besar adalah memotong ujung / pucuk tanaman brussel sprout agar tanamannya lebih berkonsentrasi mengerahkan energinya untuk membesarkan sproutnya yang telah ada dibanding terus tumbuh tinggi.
Juga bahwa semakin besar dan kokoh batang tanaman berpengaruh juga pada ukuran sproutnya.
Kalau bisa jangan ditiru ya cara penanaman percobaan pertama saya yang jauh dari maksimal.
Karena saya sendiri saja juga tidak mau mengulangi dengan cara menanam setengah hati begitu.
Lain kali saya menanam brussel sprout saya usahakan benar mereka dapatkan semaksimal yang bisa saya lakukan
Tak lupa berdoa semoga ada pemulia tanaman yang menciptakan jenis brussel sprout yang sesuai untuk dataran rendah tropis.
Terutama brussel sprout yang warna merah.
Terutama brussel sprout yang warna merah.
Nah begitulah sekilas ringkasan kisah mengenai pengalaman pertama saya menanam brussel sprout.
Adakah diantara sahabat pekebun dan pembaca sekalian yang memiliki pengalaman seru menanam jenis sayuran tertentu untuk pertama kalinya ? Saya senang kalau kalian mau berbagi kisahnya.
Mba Ami, tahun lalu aku beli bibit brussel sprout, sampai sekrg belum pernah ditanam tuh bibit haha, daku emang seneng beli2 bibit yg unik, eh trus lupa nanamnya :D . Tahun depan aku mau coba nanam ah :D . Di supermarket juga selalu lihat sayur brussel-sprout, seneng liatnya, bentuknya unik, kol kecil imut2, tp belum pernah niat beli krn ga tahu mau dimasak apa, setelah baca postingan mba aku jd terinspirasi buat masaknya deh . Btw seneng ada video di postinganmu mba :D . Besok2 sering bikin video berkebun lagi yaa mba, aku sdh subs dan like saluranmu ;) .
ReplyDeleteAduh kalau beli bibit unik itu aku banget juga mbak. Banyak sampai bingung mengatur antrian tanamnya hihi...
DeleteSeru ya mbak kalau di sana belanja ke supermarket ada sayur yang unik yang ngga ada di Indonesia. Pasti penasaran seperti apa rasanya.
Terimakasih banyak sudah subscribe sama like channel youtubeku lho mbak.
Iya semoga aku jadi semangat rajin upload video karena sudah dikunjungi teman baikku :D
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePermisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||