Musim hujan dan kesenangan yang datang

Musim hujan, selain katak dan kodok siapa lagi yang senang ?
Sayaaa... Iya benar, saya gembira menyambut musim hujan.
Bahkan kalau dipikir-pikir, sepertinya setiap musim berubah saya optimis dan gembira menantinya.
Asalkan normal lho ya, bukan musim hujan yang ekstrim yang mendatangkan bencana dan musibah.

Saya tertarik dan mulai belajar memantau iklim dan cuaca baru 1-2 tahun belakangan ini saja. Semenjak sindrom menanam tanaman daerah sejuk semakin menjadi. Terutama tanaman unik dari luar.
Bukan tak cinta dengan flora negeri tercinta ini. Tapi murni rasa penasaran dan karena hobi berkebun saja.
Sama seperti dulu orang-orang yang mencoba menanam stroberi atau brokoli yang bukan merupakan tanaman asal lokal / tropis.
Tapi tidak berarti mereka tak suka nangka, mangga atau kangkung kan ?


Mereka hanya ingin mencoba budidaya tanaman pangan yang berbeda dari yang sudah ada. Toh tanaman itu diciptakan Tuhan untuk keperluan dan kesenangan manusia. Asal jangan berlebihan dan baik caranya lalu dimana salahnya ?
Saya jelaskan karena ada beberapa orang tertentu yang katanya benci dengan apapun yang namanya impor atau non lokal.
Nyinyir saat ada yang menanam dan membudidayakan tanaman non lokal. Tapi saat ke restoran pesan jus apel atau strawberry, cah brokoli atau sup asparagus dan berbagai contoh lainnya.
Bayangkan betapa kurang kayanya rasa, kalau kita hanya menikmati sup singkong tanpa sekali kali menikmati sup wortel dan kentang.
Dan betapa lezatnya sesekali makan pai apel setelah biasanya makan kolak pisang.

Kembali lagi kebahasan tentang musim, kalau menjelang musim panas dan kemarau saya gembira karena terbayang bisa menanam tanaman yang penyuka banyak sinar matahari. Semisal tomat, cabai, semangka, jagung dan sebagainya. Termasuk bunga matahari, cosmos dan lainnya.

Sedangkan menjelang musim hujan juga saya sudah sibuk dengan simpanan benih-benih saya dan memilih mana yang sesuai dengan musim hujan ini. Biasanya sih dari tanaman jenis impor yang biasanya di tanam di musim semi. Contohnya adalah salahsatu sayuran favorit saya yaitu Pea.

Kalau diantara pembaca ada yang penggemar game, pasti tahu dengan game seru yang bernama Plant vs Zombie.
Yang salah satu tokoh jagoannya adalah Pea hehe...

Garden pea 

Pea yang di Indonesia ada yang menyebutnya kacang polong, kacang ercis dan ada sebutan lainnya mungkin.

Sebenarnya saat ini pea dikategorikan dengan 3 jenis : Yaitu garden pea, snow pea dan snap pea. 

Garden pea atau kadang disebut juga dengan English pea dan common pea, sepertinya di Indonesia adalah yang disebut dengan kacang polong atau Ercis. Contoh jenisnya adalah wando.

Tipe ini adalah jenis yang dikonsumsi biji-biji bulat di dalamnya saja. Sementara kulit luar atau pembungkusnya tidak / jarang di konsumsi.

Yang biasa dijadikan camilan setelah dikeringkan dan dipanggang atau digoreng. Atau bisa juga dibekukan atau diawetkan dalam kaleng untuk dijadikan atau ditambahkan ke dalam berbagai menu masakan. Mungkin pembaca pernah menyantap sup atau nasi goreng yang didalamnya terdapat kacang ini.

Snow pea yang juga disebut dengan sugar pea, chinese pea atau mangetout pea adalah jenis pea yang dikonsumsi utuh saat masih berbentuk gepeng dan biji didalamnya baru mulai terbentuk.

Kalau sudah biji-biji didalamnya sudah terbentuk maka rasanya sudah jauh berkurang enaknya.

Biasanya ditemukan dalam tumisan atau salad.

snow pea

Snap pea atau kadang disebut sugar snap pea adalah jenis yang bisa dimakan keseluruhan bagiannya. 

Jadi tanpa perlu dikupas lagi kulit luarnya. Jadi disantap utuh begitu kulit dan bijinya. Dan karena rasanya yang renyah dan manis seperti diberi gula makanya mendapat julukan sugar snap pea.

Snap pea ini bisa disantap saat masih gepeng seperti layaknya snow pea atau dibiarkan hingga biji-biji didalamnya terbentuk sempurna seperti halnya garden pea.

Tapi paling sering disantap saat sedang berada ditengah-tengah. Biji sudah terbentuk tapi belum terlalu sempurna atau tua.

Sepertinya baik snow pea atau snap pea di Indonesia sepanjang pengetahuan saya disebut dengan kacang kapri. Paling yang membedakan untuk jenis snap pea ditambah jadi kapri manis. Tolong betulkan kalau saya keliru.

Yang mana yang paling enak ? Tentu semuanya enak, tergantung tujuan dan cara konsumsinya saja.

Saya pernah berbagi mengenai menu masakan pea jenis snap pea di halaman berikut Resep tumis kapri

Kenapa saya jarang memperlihatkan foto dan menu masakan pea ?

Sebabnya adalah kacang ercis atau kapri yang saya panen jarang sampai ke dapur. 

Biasanya setelah dipetik langsung dimakan ditempat bahkan tanpa dicuci terlebih dahulu.

Begitu sedapnya bahkan setiap saya melihat tanaman pea saya yang sudah berbuah rasanya mulut saya sudah mulai terliur. 

Apalagi snap pea yang rasanya seperti makan permen karena sedap dan manisnya. Jika dipetik dan dimakan pagi hari yang sejuk rasanya manis renyah tapi jika dipetik dan disantap sore hari yang hangat rasanya empuk dan manis. Sampai terbawa ke mimpi gigitannya hihi...

terbayang manis dan renyahnya

Pembaca dan pekebun teringin ikut merasakannya ?

Solusi terbaiknya yaitu tanam sendiri hehe... Jangan terlalu banyak berharap dengan kacang ercis dan kacang kapri yang dijual di supermarket. Rasanya beda sekali, bahkan menurut lidah saya antara langit dan bumi.
Entah mungkin karena beda jenisnya atau memang karena sudah tidak terlalu segar dibandingkan hasil kebun sendiri yang begitu dipetik langsung dilahap.

Kalau snap pea dan snow pea saat dimakan seperti manis permen atau gula. Sementara garden pea itu sensasinya saat membuka kulit luarnya dan menikmati satu persatu rasa bijinya yang manis saat dikunyah.

Oh ya, sekedar info kalau di dataran rendah yang panas. Selain memilih jenis yang toleran suhu panas juga perlakuan dengan memilih lokasi dan cara penanaman yang tepat bisa membantu kita sampai berhasil panen pea ini. Misal memberi naungan dari matahari siang hingga menjelang sore saat cuaca lagi panas-panasnya.

Tapi terkadang bahkan dengan perlakuan seperti itupun dari 1 tanaman pea yang saya tanam selama ini maksimal 5 buah pea pertanaman yang saya dapat. Kadang 6 - 7 buah kalau lagi beruntung sekali. Sedikit ? masih untung berbuah walaupun ukurannya juga kurang maksimal.

Karena lama kelamaan tanamannya tetap akan mati karena suhu yang tidak mendukung walaupun di musim hujan.

Tapi di musim kemarau malah lebih menyedihkan. Dapat 3 - 4 buah pun pertanaman saya sudah senang. Malah ada yang mati sebelum berbuah karena cuaca yang panas dan kering.

Makanya saya bahagia saat musim hujan tiba. Yang pertama terbayang di kepala saya kalau ingat kebun adalah pea dan pea. Saya harus tanam banyak banyak. Untuk jenis garden pea saya sudah coba sekitar 6 jenis termasuk si pea wando dan si mungil tom thumb. Tapi rasa yang juara dilidah saya untuk garden pea yang adalah pea lincoln. 

Tiap musim saya selalu coba menanam garden pea jenis lain selain lincoln untuk membandingkan rasanya.

Pea ungu dan kuning

Untuk snap dan snow pea saya sudah coba bermacam macam termasuk yang warnanya ungu dan kuning. 

Juara rasanya ? Saya belum bisa memutuskan karena bagi saya bedanya tipis hehe... yang dapat poin lebih adalah yang performa daya tumbuhnya lebih bagus dibanding yang lain.

Masih perlu lebih bertualang dan bereksperimen lagi dengan berbagai macam banyak jenis pea.

Tahukah anda, saking senangnya saya dengan pea, saya berharap kelak jika kami masuk surga (aamiin ya rabbal alamin) kami bisa berkebun menanam segala tanaman buah, bunga dan sayur termasuk pea sesuka hati tanpa hama dan penyakitnya serta cuaca yang ideal sehingga berlimpah panennya hingga bisa dibagikan ke tetangga disana. 

Lucu dan kekanakan ya...
Tapi begitulah tempat pea di hati saya hihi...

Oh ya selain katak dan saya yang senang, ada lagi yang senang saat hujan datang. Yaitu tanaman rain lily dan amaryllis.
Tapi sepertinya lebih baik saya bahas di tulisan berikutnya ya mengenai rain lily dan amaryllis yang bermekaran di kebun saya.